Buah Dewandaru, dari mitos hingga khasiatnya bagi kesehatan

Buah Buahan | Tanaman buah ini bernama latin Eugenia uniflora, berasal dari Amerika Latin seperti negara Brazil, Suriname, Guyana Perancis, Uruguay dan Paraguay. Buah tanaman ini punya banyak nama julukan antara lain Brazilian Cherry, Suriname Cherry, Cayenne Cherry. 

Selain julukan tersebut, buah ini setidaknya punya nama lain tidak kurang 46 nama di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, buah ini punya beberapa nama berbeda di setiap daerah selain nama buah dewandaru dan cereme Belanda, yaitu asem Selong, belimbing Londo.

Tanaman buah dewandaru masuk ke Indonesia kemungkinan besar dibawa oleh Belanda dari Suriname (salah satu negara jajahan Belanda di Amerika Latin).

Buah dewandaru cukup unik warnanya, saat muda menuju matang mengalami 4 (empat) warna, yaitu dari hijau, kuning, orange, dan ketika matang menjadi merah tua.

Mitos dan Cerita Dewandaru

Kata "dewandaru" banyak dijumpai dalam kisah pewayangan, khasanah bahasa Jawa kuno dan bahasa Sansekerta. Dalam terminologi Jawa, nama "dewandaru" berarti Pembawa Wahyu Dewa.

Di Gunung Kawi, Kabupaten Malang, tanaman dewandaru merupakan salah satu tanaman yang dikeramatkan. Ada satu tanaman dewandaru yang tumbuh di dalam komplek pemakaman Eyang Djoego dan Eyang Sujo. Keduanya merupakan tokoh yang dekat dengan Pangeran Diponegoro. Banyak yang percaya bahwa tanaman yang tumbuh di komplek pemakaman di Gunung Kawi tersebut asalnya dari tongkat Eyang Djoego yang ditancapkan ke tanah.

Manfaat dan Khasiat Buah Dewandaru.

Buah dewandaru atau ceremai Belanda ini mengandung vitamin dan nutrisi antara lain:

1. Vitamin A, B2 dan vitamin C

2. Magnesium

3. Kalori

4. Protein

5. Lemak

6. Karbohidrat

Terdapat pula kandungan antioksidan dalam buah dewandaru berupa senyawa fenolik yang tinggi, sehingga dapat menangkal radikal bebas. Buahnya yang berwarna orange terdapat kandungan senyawa karotenoid.

Karena terdapat kandungan flavonoid dan fenolik, buah dewandaru juga bisa dimanfaatkan guna mengatasi penyakit diabetes melitus, dimana kandungan flavonoid tersebut berfungsi sebagai penurun kadar gula dalam darah.

Bagikan Artikel ini